Lewati ke konten utama

Input Komponen Pendapatan & Potongan

Mulai setting Payroll perusahaanmu di Gadjian disini!

Rian avatar
Ditulis oleh Rian
Diperbarui lebih dari 3 tahun yang lalu

Sebelum kamu bisa memanfaatkan fitur perhitungan gaji oleh Gadjian, kamu perlu menyelesaikan setting awal terkait penggajian perusahaanmu dahulu. Hal ini bisa kamu mulai pertama kali dari menu Pengaturan > Gaji & LTHR. Mari kita bahas lebih lanjut dibawah ini :

Komponen Pendapatan apa saja yang ada di Perusahaan Anda (selain Tunjangan PPh21 dan BPJS)?
Kamu bisa melihat sudah ada 3 komponen pendapatan default dari Gadjian, yaitu Gaji Pokok, Tunjangan Hari Raya (THR) dan uang lembur (overtime).
Penjelasan terkait 3 komponen default ini adalah :

Selanjutnya, kamu bisa menambahkan komponen pendapatan sendiri sesuai dengan yang ada di Perusahaanmu. Beberapa tipe pendapatan yang dapat diakomodir oleh Gadjian adalah :

  1. Jumlah Tetap : berarti pendapatan ini selalu diterima oleh karyawan yang berhak dengan jumlah yang sama setiap periode gaji. Contohnya seperti Tunjangan Jabatan untuk beberapa orang karyawan.

  2. Tergantung Kehadiran : berarti pendapatan ini diterima oleh karyawan jika mereka bekerja pada hari kerja. Gadjian akan menghitung secara otomatis pendapatannya jika data kehadiran karyawan ybs diisi di menu Kehadiran > Data Absensi. Contohnya seperti Uang Makan Harian

  3. Tergantung Output : berarti pendapatan ini memiliki parameter rate x unit seperti tunjangan tergantung kehadiran, hanya saja unitnya tidak dilihat berdasarkan kehadiran, melainkan hasil pencatatan diluar sistem Gadjian. Contoh konkretnya seperti Upah Produksi, yang mana setiap memproduksi sebanyak x unit akan dikalikan y rate.

  4. Manual : berarti pendapatan ini memiliki rumus sendiri yang tidak dapat diakomodir oleh 3 cara perhitungan diatas. Kamu akan diminta untuk mengisi template upload excel berisi komponen pendapatan manualnya. Atau kamu juga bisa memasukkan nilai pendapatan manualnya dengan mengedit slip gaji karyawanmu ketika melakukan proses penggajian.

Selain menentukan nama dan tipe pendapatannya, kamu perlu mengatur apakah pendapatan itu akan dihitung Pajak Penghasilan (PPh21) atau tidak, melalui pilihan "Ya/Tidak" seperti di Gambar. Jika kamu memilih "Ya" maka kamu perlu memilih tipe A1nya juga :

  1. Tunjangan Lainnya, Uang Lembur, dsb : berarti dalam perhitungan bruto PPh21 pendapatan ini akan disetahunkan (dikali 12 atau lama masa kerja karyawan hingga akhir tahun berjalan)

  2. Honorarium dan Imbalan lainnya Sejenis : berarti dalam perhitungan bruto PPh21 pendapatan ini seperti pendapatan tidak tetap untuk karyawan PKWT dan PKWTT

  3. Premi Asuransi yang dibayar Pemberi Kerja : berarti dalam perhitungan bruto PPh21 pendapatan ini akan disetahunkan (dikali 12 atau lama masa kerja karyawan hingga akhir tahun berjalan)

  4. Tantiem, Bonus, Gratifikasi, Jasa Produksi dan THR : berarti dalam perhitungan bruto PPh21 pendapatan ini seperti pendapatan tidak tetap untuk karyawan PKWT dan PKWTT

Setelah kamu selesai menentukan komponen pendapatannya, kamu juga perlu menentukan komponen potongannya dengan menjawab pertanyaan Komponen Potongan apa saja yang ada di Perusahaan Anda (selain Potongan PPh21,  BPJS dan Unpaid Leave)?

Pilihannya hanya ada 3 :

  1. Potongan Manual : berarti diisi secara manual angka potongannya setiap melakukan proses penggajian

  2. Potongan Jumlah tetap : berarti diisi di awal saja jumlah potongannya, yang kemudian akan selalu memotong gaji karyawan di setiap periode gaji yang dipilih.

  3. Potongan Tergantung Output : Tergantung Output : berarti pendapatan ini memiliki parameter rate x unit Contoh konkretnya seperti Potongan Keterlambatan (tidak otomatis), yang mana setiap terlambat 5 menit dipotong Rp.1000. Maka jika terlambat 50 menit akan dipotong Rp.10.000

    Disini, angka Rp.1000 adalah rate per 5 menit dan diinput sejak awal migrasi data gaji. Kita tinggal kalkulasi saja total keterlambatan di akhir bulan ada berapa menit.

kemudian ada tambahan di "Pengurang PPh" atau tidak. Maksudnya, apakah dengan adanya potongan ini akan mempengaruhi perhitungan PPh21 karyawannya.

  1. Pilih Ya, jika potongan tersebut mengurangi pendapatan PPh21. Contoh : Gaji Rp.5.000.000, potongan Rp.500.000, maka pendapatan yang kena pajak hanya Rp.4.500.000
    Contoh paling konkret adalah potongan absensi (unpaid leave)

  2. Pilih tidak, jika potongan tersebut tidak mengurangi pendapatan PPh21. Contoh : Gaji Rp.5.000.000, potongan kas Rp.100.000, maka pendapatan yang kena pajak tetap Rp.5.000.000 karena potongan kas dipilih "tidak"

Pastikan untuk master data pendapatan dan potongan ini diisi yang benar ya! Jika menemui kesulitan dalam settingannya, manfaatkan portal Chat kami agar kami dapat membantumu. Selamat mencoba!

Apakah pertanyaan Anda terjawab?